Lahir di Benjeng pada tanggal 19 Desember tahun  2001, Muhammad Sulton Bertnard Lefrand, biasa dipanggil Sulton.  Anak pertama dari tiga bersaudara, Ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan, dan Ibunya membuat tenun sarung. Seperti anak SMK pada umumnya, setiap hari Senin sampai Sabtu ia selalu rajin berangkat ke sekolah, pun ketika jam sekolah selesai ia tidak bergegas untuk pulang. Sulton lebih suka nongkrong di sekolah bersama dengan Guru dan teman-teman. Waktu itu ia pernah berkata, bahwa hal yang membuatnya tertarik bersekolah di SMK Muhammadiyah 2 Benjeng karena sekolah ini berbeda dengan sekolah yang lain, tidak hanya materi pelajaran berupa teori yang diberikan, namun ada juga praktek kejuruan sehingga ia bisa lebih memahami apa yang disampaikan oleh Guru. Awal mula ia kenal dengan sekolah ini tak lain tak bukan karena salah satu saudaranya adalah alumni di sekolah tersebut.
SMK Muhammadiyah 2 Benjeng umumnya sama dengan sekolah kejuruan yang lain, Guru lebih dominan menjelaskan dengan praktek langsung, namun teori juga tidak dikesampingkan. Sulton sebagai siswa jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) memperoleh banyak keuntungan dengan sistem sekolah kejuruan tersebut. Ia menjadi faham bagaimana cara men-desain majalah, brosur, leaflet dan media promosi lain. Selain itu, ia juga menjadi lebih mengenal editing video menggunakan aplikasi terkini. Jurusan DKV yang dipilih Sulton, boleh jadi menjadi jurusan yang menjanjikan di dunia kerja. DKV bisa disebut sebagai jurusan kekinian, karena disana siswa diajarkan Ilmu-Ilmu baru yang banyak dibutuhkan oleh industri kreatif masa kini. Sulton punya mata pelajaran favorit yakni Videografi, fotografi, desain publikasi Indoor dan outdoor.
Selama tiga tahun Sulton bersekolah di SMK Muhammadiyah 2 Benjeng, ia mendapatkan prestasi yang cukup membanggakan. Ia selalu masuk ranking dua besar dalam kelas dan rajin memperoleh beasiswa siswa berprestasi. Beasiswa yang ia peroleh tentunya dapat meringankan pengeluaran ekonomi keluarganya. Tidak hanya pintar dibidang akademis, ia juga berprestasi di bidang non-Akademis, salah satunya memperoleh juara tiga kategori Remaja/SMA di Pencak Silat, Batu National Championship I 2020. Sulton termasuk dalam siswa yang aktif mengikuti kegiatan di luar jam sekolah. Buktinya, ia mengikuti dua ekstrakurikuler sekaligus yakni Video & Foto dan Tapak Suci. Sulton juga tergabung dalam organisasi IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah). Tidak puas dengan hal itu, Sulton aktif berperan dalam Mudas Pro sebagai videographer.
Ada banyak hal yang Sulton dapatkan ketika tergabung dalam UPJ (Unit Pelayanan dan Jasa) sekolahnya yakni Mudas Pro, “Sebelum saya Ikut Mudas Pro,  saya belum mengerti tentang kamera. Setelah saya ikut saya bisa tahu apa itu shooting. Saya diajak guru terjun langsung  ke lapangan waktu itu saya malu-malu dan saya disuruh pegang kamera dan agak gerogi, setelah itu saya beranikan untuk pegang kamera. Sampai sekarang saya berani pegang kamera sendiri”, paparnya.
Berkat keberaniannya tersebut, Sulton akhirnya dipercaya oleh pihak Mudas Pro untuk merekam setiap acara yang diadakan oleh sekolah pun project diluar sekolah seperti acara ulang tahun, acara pernikahan, dan kajian keagamaan. Semenjak Sulton bergabung dengan Mudas Pro, ia menjadi percaya diri dengan kemampuannya. Sulton dilirik oleh beberapa rumah produksi daerah Benjeng yang bergerak di bidang Shooting Event. Beberapa rumah produksi tersebut yakni Sundiskpro, Barokah Shooting, dan Firdaus Production. Dari rumah produksi inilah, dia juga mendapat banyak pengalaman dan ilmu baru yang tidak didapatkan di sekolah.
Berawal dari ketertertarikan Sulton sekolah kejuruan di SMK Muhammadiyah 2 Benjeng, ia menjadi pribadi yang mandiri dan berpengalaman. Dengan melewati proses belajar dan tidak takut tantangan, Sulton menemukan apa yang disukai dan ingin ditekuni sebagai profesi. Sulton ingin  menjadi Videographer profesional. Tidak ada salahnya memilih sekolah dengan sistem kejuruan, boleh jadi impian untuk belajar sambil bekerja dapat diraih. Asalkan mau berusaha, pantang menyerah dan terus belajar dengan rajin maka tidak ada hal yang tidak bisa dicapai. (Alfi Auila Abdu, S.Sn)